Hai semua! Kali ini saya kembali berkolaborasi dengan si penulis keren Thessalivia untuk membahas dunia kepenulisan. Tema yang kami angkat adalah 10 kesalahan penulis pemula khususnya penulis novel. Bukan berniat mencari-cari kesalahan, tapi ini murni dari pengalaman kami sendiri. Artinya, 10 kesalahan itu pernah kami alami hehehe.
Tapi sebelum itu, saya mau bagi-bagi mini e-book gratis untuk temen-temen yang ingin memulai untuk menul. Judulnya “Menulis Novel dengan Cara Manusia Biasa.” Saya berharap mini e-book tersebut dapat sedikit membantu temen-temen dalam menulis. Untuk mengaksesnya, bisa klik link download di bawah ini ya.
1. Terburu-buru.
Terburu-buru itu tidak bagus dalam hal apa pun. Termasuk menulis. Penulis pemula biasanya punya semangat tinggi untuk menulis. Semangat tinggi itu diiringi dengan harapan untuk segera terbit. Hasilnya, mereka terburu-buru dalam menulis. Penginnya cepat selesai biar segera diterbitkan. Padahal, tulisan yang terburu-buru itu banyak error-nya. So, tenang aja dan nikmati prosesnya.
2. Malas swasunting
Swasunting setelah draf selesai adalah hal krusial. Di sana kita bisa mendeteksi plot hole, memperbaiki tata bahasa, dan kelemahan-kelemahan lain pada naskah. Sayangnya, kadang penulis pemula malas atau tidak serius dalam melakukannya. Bisa jadi sebabnya adalah poin 1 dan 2 yang dijelaskan oleh Thessa. Bisa juga karena penulis pemula berpikir bahwa urusan edit mengedit adalah kerjaan editor nantinya. Hei, kalau tulisan kita berantakan, editor juga males kali untuk membaca.
3. Nggak fokus
Kadang penulis pemula cepat bosan. Ketika belum selesai menggarap satu naskah, dia udah kepincut ama ide yang lain dan akhirnya berpindah. Kejadian itu terus berulang hingga musim salju ada di Indonesia :p. Fokuslah pada satu naskah dulu gaes, abis itu baru lanjut ide yang lain. Saya ada tip untuk menjaga fokus dalam menulis: Tulislah endingnya terlebih dahulu. Jika kita tahu garis finish-nya, maka kemungkinan besar kita akan benar dalam berlari.
4. Tidak menyusun kerangka cerita.
Kerangka cerita penting untuk menjaga fokus dan proporsi tulisan. Tanpa kerangka, penulis pemula biasanya ngglambyar, tulisannya ngalor ngidul, beleberan ke mana-mana. Untuk itu, menurut saya penyusunan kerangka cerita adalah wajib bagi penulis pemula. Jangan coba-coba menulis tanpa kerangka, kecuali skill kita udah dewa, sekelas Dewi Lestari, baru dah tanpa kerangka enggak apa-apa. Hehe..
5. Tulisan kurang berkarakter
Biasanya di awal-awal menulis, tulisan penulis pemula sangat mirip dengan gaya penulis idolanya. Misal, seorang penulis pemula menyukai karya-karya Raditya Dika, kemungkinan besar ia terpengaruh gaya penulisannya. Ini sebenarnya wajar, tapi, harus sekuat tenaga memberikan ciri khas kita sendiri. Memang, memunculkan ciri khas pribadi membutuhkan proses cukup panjang. Tapi, penggalian kekhasan diri memang harus dilakukan sejak dini.
Oke, segitu aja dari saya. Semoga bermanfaat.
Apakah kamu pernah mengalami kesalahan yang sama? atau punya pengalaman lain saat menulis karya pertama kamu? Feel free untuk share di komeng ya... Uhuy.
Sampai jumpa di postingan selanjutnya.
Nulis endingnya dulu, itu kepake banget tipsnya.. Jd inget dulu pas nulis Nikah Muda, share endingnya dulu ke Abi π
ReplyDeleteMakasii sharingnya bi, merasa ditampar bolak balik klo baca kaya gini. Krna semua kesalahan pernah dilakukan ππ (kecuali yg kerangka krna ca tipenya memang ga bs klo ga ada kerangka).
Malas swasunting itu dulu ca ampun2an deh π Untung sekarang udah mulai agak tersadarkan.
Eh btw, mini ebooknya kereen, bermanfaat sekalii π
Terima kasih untuk kolaborasinya yaa... enggak sabar nih nunggu kelahiran 2 anak baru kami hihihi. Sukses yaa... semoga lancar-lancar semua prosesnya. ^_^
DeleteTipnya menarik, nulis ending lebih dulu. Kayaknya bisa dicoba kalo nulis cerita bersambung atau cerita yang agak panjang. Biasa kalo nulis cerita pendek, saya senang dengan magical pas nulis pertama. Terus nulis ulang dan jadi cerita yang mulai utuh. Nulis ketiga biasanya cuma untuk memperbaiki diksi dan typo.
ReplyDeleteTerimakasih sharingnya mas Abi. Salam kenal sebelumnya
Wow, tips yang bagus untuk bikin cerpen Mas Rahul. Kebetulan saya lagi belajar bikin cerpen. Terima kasih sudah berkunjung. Salam kenal, semoga bisa diskusi terus ke depannya.
DeleteWah jadi gitu yaa teknik nya, makasih banget mas ternyata malam2 begini saya dapat insight bagus buat saya yang pemula di dunia blog.
ReplyDeleteSama2. Semoga bermanfaat ya Kak Alvi, terima kasih telah berkunjung
DeleteMakasih tipsnya Abi, tips ini juga bisa digunakan untuk blogging. Soalnya saya juga kalo menulis di blog kadang bosan dan tidak fokus, kadang juga malas mengoreksi tulisan yang sudah selesai, padahal kadang ada typo nya.
ReplyDeleteWah, syukurlah kalau bermanfaat juga untuk blogging. Terima kasih sudah berkunjung ya Mas Agus hehehe
DeleteSaya dulu juga terlalu Raditya Dika banget nulisnya. Sekarang kalau baca buku saya yang pertamanya jadi malu sendiri π
ReplyDeleteTapi tetep aja itu bagian dari proses menulis saya.
Btw, semua tipsnya bagus banget, pasti bermanfaat buat yang lagi pada mencoba nulis novel, termasuk saya juga.
Sama mas Edotz, waktu baca buku pertama saya ya ampun malu sekali wkwkwk. Terima kasih ya sudah mau berkunjung. Selamat juga atas Penerbit Mojoknya hahha. Semoga ke depan kita bisa diskusi lebih jauh, apalagi sesama aliran komedi nih haha. ^^
DeleteThis comment has been removed by the author.
DeleteYa tapi penerbitnya sekelas bukune loh, hebat Mas ...
DeleteSaya juga dulu terobsesi sama penerbit bukune, tapi nggak tembus :-D
Siap Mas, dengan senang hati. Pasti bakalan dapet banyak hal bermanfaat dari Mas Abi.
Btw, saya udah baca Idolku Cantik sama Detektif Sekolah. Keren bukunya, bikin ngakaaak~ :-D
Terima kasih tipsnya, saya baca ini jam 3 dinj hari. Niat ingin menulis tapi malah buntuπ Alhamdulillah, setelah baca ini, saya dapat pencerahanπ
ReplyDelete